Skrining Gangguan Refraksi Mata dan Buta Warna Pada Pelajar SMK Negeri 8 Palembang
DOI:
https://doi.org/10.37985/pmsdu.v2i1.331Keywords:
buta warna, refraksi mata, visusAbstract
Skrining gangguan penglihatan (visus) dimaksudkan untuk mencegah kejadian gangguan ketajaman penglihatan. Pemeriksaan tajam penglihatan dilakukan dengan kartu Snellen (Snellen Chart) yang berisikan berbagai ukuran huruf atau angka yang ditempatkan pada jarak 6 meter di depan pasien. Selain gangguan penglihatan, pelajar juga mungkin mengalami buta warna yang dapat menghambat pilihan studinya di masa depan. Buta warna bersifat diturunkan dari ibu kepada anak laki-lakinya. Pemeriksaan buta warna dilakukan dengan menggunakan Buku Ishihara. Hasil skrining pada 20 orang pelajar didapatkan 10 orang (50%) mengalami kelainan refraksi mata dan 1 orang pelajar laki-laki (5%) menderita buta warna parsial. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seorang pelajar mengalami kelainan refraksi. Hal ini dapat diatasi dengan koreksi visus menggunakan kacamata yang sesuai. Buta warna bersifat genetik sehingga tidak dapat disembuhkan, namun penderita telah diberi edukasi terkait dampak dari penyakitnya tersebut.
Downloads
Downloads
Check index
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Mitayani Purwoko, Septiani Nadra Indawaty, Fera Yunita Rodhiaty, Putri Nersi Rizki, Haura Zatty Alifah, Miranda Jamaiyah, Dhiya Luthfiyyah Utami, Mira Miranda

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


