Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Sectio Caesarea Dengan Gangguan Mobilitas Fisik Melalui Dukungan Mobilisasi Dini
DOI:
https://doi.org/10.70437/jpk.v1i3.519Abstract
Pendahuluan : Pasien yang telah menjalani prosedur Sectio caesarea (SC) sering kali menghadapi sejumlah tantangan keperawatan pasca-operasi. Salah satu tantangan utama adalah nyeri akut, yang merupakan respons sensorik dan emosional terhadap kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Gangguan mobilitas fisik disebabkan oleh rasa nyeri yang muncul dari luka operasi, yang membuat pasien lebih memilih untuk beristirahat daripada bergerak. Kecemasan tentang jahitan yang mungkin terbuka atau potensi pendarahan juga dapat mempengaruhi keinginan pasien untuk bergerak. Untuk mengatasi hal ini, latihan aktivitas mobilisasi dini dapat diterapkan. Latihan ini dimulai dalam waktu 6-8 jam pertama pasca melahirkan, dengan fokus pada berbagai tahapan aktivitas. Tujuan : membahas dan mempelajari lebih lanjut mengenai efektivitas evidence based nursing practice dukungan mobilisasi dini dalam mengatasi gangguan mobilitas fisik pada pasiien post sectio caesarea. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan proses asauhan keperawatan yang meliputi pengkajian, penegakan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan. Subyek dalam penelitian adalah satu pasien yang memiliki diagnosa medis post sectio caesarea di RSUD Sragen. Instrumen penelitian menggunakan lembar asuhan keperawtan sesuai SDKI, SIKI, SLKI. Dalam melakukan sebuah asuhan keperawatan, penulis menggunakan beberapa jenis metode untuk pengumpulan data, seperti wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa setelah dilakukan tindakan keperawatan gangguan mobilitas fisik didapatkan hasil masalah teratasi. Data subjektif: pasien mengatakan sudah bisa jalan, duduk, serta lebih leluasa dalam bergerak, data objektif: pasien terlihat sudah bisa melakukan aktivitasnya secara mandiri, pasien tampak berjalan ke kamar mandi secara mandiri walaupun masih pelan – pelan, kekuatan otot pasien ekstremitas atas kanan 5, kiri 5, ekstremitas bawah kanan 5, kiri 5, Pasien sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Kesimpulan : Dukungan mobilisasi dini efektif digunakan sebagai intervensi untuk mengatasi gangguan mobilitas fisik pada ibu post sectio caesarea.